Profil
1. Identitas & Latar Belakang
Dinkes Bolmut adalah instansi daerah yang bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan masyarakat, di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara . Ibu kota dinas berada di Boroko (Kaidipang), Jl. Trans Sulawesi, Kaidipang, Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara. Kontak: telpon +62-700-000-000 dan email [email protected] .
Kabupaten ini resmi dimekarkan pada 2 Januari 2007, pemekaran dari Bolaang Mongondow . Wilayah seluas ±1.672 km² dengan estimasi penduduk ~86.111 jiwa (pertengahan 2023) .
2. Visi, Misi & Fungsi
Visi & Misi
-
Visi: “Ini adalah Visi dinkes” (perumusan placeholder resmi).
-
Misi: “Ini adalah Misi dinkes” (belum detail diunggah).
Fungsi
Menurut regulasi otonomi daerah, Dinkes Bolmut mempunyai tugas utama dan fungsi seperti:
-
Merumuskan kebijakan teknis kesehatan daerah,
-
Menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kesehatan,
-
Membina dan memfasilitasi bidang promosi, pengendalian penyakit, sanitasi lingkungan, upaya kesehatan masyarakat, rujukan, kesehatan keluarga dan gizi,
-
Pemantauan, evaluasi, pelaporan,
-
Kesekretariatan serta mendukung kemitraan wilayah.
3. Struktur Organisasi & SDM
Struktur organisasi meliputi Sekretariat, Bidang Teknis (seperti Promosi Kesehatan, PTM, Pengendalian Penyakit, Keluarga & Gizi), serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) seperti Puskesmas dan Pustu. Pemerataan tenaga di puskesmas maupun desa menjadi fokus utama .
Pada 2020 tercatat:
-
38 dokter umum + 5 dokter gigi,
-
196 perawat,
-
137 bidan,
-
27 tenaga farmasi & gizi,
-
43 tenaga kesehatan masyarakat.
Rasio penduduk per tenaga masih perlu penyesuaian, namun jumlah ini menunjukkan upaya memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan.
Fasilitas mencakup 11 Puskesmas, 16 Pustu, 1 Rumah Sakit Umum Daerah utama di Bintauna, dan RSUD lainnya di Bolangitang Barat .
4. Program & Capaian
Dinkes Bolmut mengimplementasikan berbagai program strategis, antara lain:
a. Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (PTM)
Melalui skrining yang dilakukan oleh Bidang P2, fokus pada deteksi dini diabetes, hipertensi, dan gangguan metabolik lainnya .
b. Inovasi dan Disrupsi Pelayanan
Menurut studi 2021, telah dilakukan model inovasi untuk menurunkan angka kematian, stunting, dan meningkatkan efektivitas program kesehatan masyarakat (posyandu, imunisasi, penanganan TB, DBD, HIV/AIDS, dsb.) .
c. Posyandu dan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
Tahun 2020 terdapat 75 Posyandu Madya, 36 Posyandu Purnama, meskipun belum ada Posyandu Mandiri. Juga jumlah Poskesdes 35, Polindes 3, Posbindu 109, sebagai bentuk upaya kesehatan dasar di desa .
d. Penanganan Penyakit Infeksi
TB, pneumonia, HIV/AIDS, diare, malaria, DBD dan filariasis masuk dalam fokus intervensi, dengan capaian di antaranya:
-
TB: 155 penderita diobati dan pulih,
-
DBD: 78 kasus tahun 2019, tanpa kasus fatal,
-
Malaria: 4 per 1000 (2019),
-
HIV/AIDS: 3 kasus,
-
Kusta: 26 kasus .
5. Tantangan & Strategi
Hambatan yang dihadapi mencakup:
-
Distribusi tenaga kesehatan yang belum merata,
-
Keterbatasan infrastruktur di desa,
-
Kualitas data dan monitoring program masih perlu ditingkatkan.
Strategi yang ditempuh termasuk: memperkuat jaringan Puskesmas-Pustu, program skrining PTM, pemberdayaan kader desa, sinergi antar OPD, dan inovasi pelayanan berbasis bukti.
6. Rujukan & Kolaborasi
Dinkes bekerja sama:
-
Dengan Bupati dan Sekretariat Daerah untuk kebijakan dan pembiayaan,
-
Dengan Pemprov Sulut dalam merumuskan Renstra kesehatan 2022–2026,
-
Lintas sektor seperti Dinas Pendidikan, DPPKB, dan lingkungan untuk integrasi pelayanan.
Rujukan medis dilayani oleh RSUD di Bintauna dan Bolangitang Barat .
7. Outlook & Kesimpulan
Dinkes Bolmut menunjukkan komitmen tinggi untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, meski masih ada tantangan geografis dan sumber daya. Melalui inovasi pelayanan, distribusi tenaga kesehatan, optimalisasi posyandu dan kerjasama OPD, diharapkan kabupaten semakin sehat, mandiri, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat.